Laila al-Ghandour, bayi 8 bulan
telah dibunuh oleh penjajah yang penuh dengki,
sebelum sempat jiwa yang mungil ini menyaksikan
menjelmanya mimpi besar: sebuah kepulangan
ke tanah air yang telah dicuri
oleh Penjajah Zionis sejak 70 tahun yang lalu.
(#)
Dia dibunuh meski jiwanya tiada cela dan dosa,
tanpa peduli dengan moralitas dan
aturan-aturan yang dinyayikan oleh dunia.
Dia dibunuh hanya karena dia seorang anak Palestina.
Dan karena dia akan menyaksikan
pastinya hari kepulangan yang telah dekat
ke tanah air yang terpasung……
(#)
Dalam pelukan ibunya, dia dibunuh.
Naiklah jiwa dari jasad mungil itu,
untuk mengadu kepada Allah,
atas kezaliman dan penindasan serta azab derita
yang dialami oleh bangsa yang menderita
oleh tragedi sejak tujuh dasarwarsa belakangan ini.
(#)
Ibu Laila menangis dan menelan rasa sakitnya,
dan membenamkan sedih, selayaknya ibu manapun
yang melepaskan darah dagingnya
sebagai anak yang syahid,
di tengah gelombang Pawai kepulangan Akbar,
dan semuanya adalah tebusan
bagi tanah air yang tumbuh dengan darah
(#)
Laila telah pergi menghadap Allah,
meninggalkan dibelakangnya gelombang
masalah yang besar,
bangsa yang tegar dan gigih, dan
sebuah kisah pengungsian dan
penindasan, dan keyakinan akan
kepulangan yang telah dekat.
Sumber: www.palinfo.com
Terbit: 15/05/2018, jam: 17:37:49
Allahu Akbar !!!
Allah SWT will help Muslims in this Earth whatever they don’t like it
La Haula walaa quwwata illa billah… thanks for your support sister